Hai, aku balik dengan sebuah cerpen nih, monggo dibaca, rek!!! :)
CEKIDOT...........
"Jajan yuk!" ajak Yuli
"Yuk!" ujar ku, Rifi dan Mei bersamaan.
Kami jalan menyusuri koridor, dalam benakku berkata "Ah, mereka lagi, mereka lagi". Siapakah mereka? mereka adalah Fans kami sebagai grup persahabatan paling asik dan KEEP SMILING motto kami.
Mereka adalah geng cowok dari kelas 8, geng pengganggu seluruh murid di SMP Permata ini. Mereka beranggotakan 6 orang. 5 dari kelas 8a dan 1 dari kelas 8c, sebut saja mereka Kristian, Marwan, Rahman, Deon, Gian, dan Revan.
"Hem," Rifi, Yuli dan Mei mendehem bersamaan dengan maksud mengejekku.
"Van, ini Rara" ujar Rifi.
"Ih, apaan, sih" ujar ku sambil memukul pundak Rifi.
Kami melanjutkan perjalan menuju kantin, 15 menit berlalu kami kembali masuk kekelas. Mungkin banyak yang bertanya mengapa Rifi meledekku tadi. Tidak teringat dalam memoriku tanggalnya, saat itu Revan mengucapkan isi hatinya padaku. Namun, apa yang ia dapat setelah mencari perhatianku selama berbulan-bulan? NIHIL. Aku menolaknya, namun dia masih saja bilang kalau aku pacar dia, itu yang membuat ku bersifat tidak suka dengannya.
Waktu seakan menolongku dari derita ini, Revan pun mulai dekat dengan Sahabatku Yuli, tanpa kami sadari Yuli ternyata menyembunyikan rahasia yang terpendam amat dalam, namun akhirnya aku tahu juga dari FB Yuli juga dari Kak Riva teman sekelas sekaligus sahabat curhat Revan. Kak Riva saat itu pulang bersamaku, aku memboncengnya naik motorku, Kak Riva bercerita tentang Revan, kak Riva itu sahabatku dari kecil :) kami memang dekat dari dulu.
Kak Riva bercerita selubung terselubung, akupun mengetahui. "Ternyata benar yang aku lihat di Facebook kemarin," batinku. Kak Rifa bercerita kalau Revan mengatakan "Biar saja aku tidak bisa mendapatkan si Rara tapi aku bisa dapat salah satu diantara mereka, Yuli.."
"tau tidak apa reaksi mereka pas Revan bilang gitu?" kak Rifa bertanya.
"enggak, emang apa?" tanya ku, balik.
"Mereka tertawa tidak percaya, karena dibanding Revan lebih tinggi si Yuli, lagian Yuli kan badannya gemuk." ujar kak Rifa sambil tertawa.
****
Kini berita itu sudah basi, semua sudah tahu kalau Yuli jadian sama Revan, kini berita baru muncul lagi. Berita pepercahan Mei dan Yuli. Kenapa? Kenapa? dan Kenapa? semua orang bertanya-tanya heran melihat kami hanya ber3. Banyak yang bertanya "Mana Yuli?" "tumben enggak ada Yuli?" ah pusing menjawabnya. Tapi Mei hanya acuh tak acuh saja.
Geng Revan Cs kini memusuhi kami ber3, isu-isu yang kami terima Gian ingin merusak hubungan persahabatan kami ber3. Kami bersyukur, Yuli melarang Gian, dan akhirnya Yuli bersama kami tetapi hati Rifi dan Mei tetap tidak mau menerima. MUngkin disini hanya tinggal aku saja sebagai penengah, karena tiada rasa lain dihatiku untuk Yuli.
Semakin lama semakin lama, Yuli dan Mei tak kunjung baik, malah makin semakin memburuk, hingga saat ini. Namun, kini berita itu juga sudah basi...
****
Semua berita mungkin kini sudah basi, tapi mucul berita baru, Rifi... Ia bingung antara ia mau atau tidak sama Kak Bryan dari kelas 8b. Namun, akhirnya berita baru muncul lagi kak Bryan ditolak Rifi. Aku dan Rifi tetap memegang teguh status kami. Yuli masih bersama Revan juga Mei masih bersama kak Putra dari kelas 9c yang kisahnya sama dengan aku, Revan, dan Yuli. Malah kami tahu mereka jadian setelah 3bulanan lebih.
Kak Bryan cowok berkulit putih, yang tidak bisa senyum itu memang sudah mengejarku dari dulu. Tapi selalu saja ada hambatan, yang pertama kak Putra lagi dekat sama aku, kak Putra jadia sama Mei. Yang kedua berlanjut Revan, sebenarnya kak Bryan enggak mau kalah, namu akhirnya dua-dua yang kalah.
Pernah suatu saat, Mei mengantarkan kak Riva ke rumahnya karena motorku dirumah Mei. Kak Rifa saat itu tidak ada jemputan. Aku menunggu didepan sekolah, akhirnya datang kak Bryan dengan Revan.
"Ra, nungguin Mei, sini aku bonceng" ujar kak Bryan "Van, turun kau biar Rara aku bonceng" ujarnya lagi. Aku hanya cekikikan saja melihat tingkah mereka.
"Ah, enak aja. Kaulah yang turun!" ujar Revan.
"Ini motorku!, turun kau" ujar kak Bryan.
"Udah, Ra. Naik kita tartik *tarik tiga* aja, kamu ditengah" ujar mereka kompak.
"Makasih, tapi aku gamau" ujarku "kalau kalian emang baik. Kalian turun ber2 biar aku yang bawa motornya" lanjut ku bercanda.
"ya, udah" ujar kak Bryan.
Kak Bryan dan Revan benar-benar turun, aku makin geli melihat mereka. Namun, Mei datang akhirnya aku naik ke motor Mei, mereka b2 pun ikut pulang.
****
Hari-hari berlalu, kami menjalankan persahabatan kami seperti biasa dan tidak ada yang istimewa. Karena perselisihan Mei dan Yuli tak kunjung redup. Malah semakin menyala.
Tidak disadari kini telah tiba ClassMeet yang ke2. Sebelum terima Raport kenaikan kelas, ClassMeet berlangsung seru.
Singkat cerita, kami masuk kebabak semifinal, namun kami kalah. Dan hanya bisa berjuang 1x lagi di memperebutkan juara 3. Namun, nasib enggak baik, aku lagi sakit, Silva yang paling jago sama volly juga sakit, Mei makin capek dan pemain lain juga makin hancur mainnya. Dipertengahan babak aku berada diposisi belakang, kalau tak salah namanya Libero. Dibelakang ada banyak suporter salah satunya kak Bryan.
"Ra, kamu capek ya? pingsan aja ada Bryan kok" ujar kak Bim. Aku hanya mengernyitkan dahi menatap dengan wajah taksuka kepada kak Bim.
Hingga babak terakhir aku menyerah, digantikan dengan pemain yang lain. Alhasil kami kalahhhhhhhhh.
****
ClassMeet tetap berlanjut, kini aku dibarisan bersama Rifi, Mei dan Winda. Sebagai sahabat baru di geng kami. Karena Yuli telah tidak dianggap lagi. Winda memang lebih baik, tidak seperti Yuli yang pendiam tetapi sekali berbicara langsung menyakitkan hati orang lain. Seperti naga yang berbicara mengeluarkan api, amat pedih dibatin yang paling dalam, aku pernah meraskannya beberapa hari yang lalu.
Biarkan Yuli dengan Revan, kini kami b4 dengan Winda menatap langit yang baru, kami bisa tersenyum lebar bahagia tanpa Yuli. Hingga detik ini, kami tetap bersama.
"Ra, aku mau bilang sesuatu... Kemaren kami cerita Winda, Hani dan aku. Pendapat kami kamu cocok banget sama Fian, dia manis, pintar, baik lagi." ujar Rifi.
"terus?" ujarku sinis.
"Kaliaan cocok deh," ujar Rifi.
"Up to you, lah" ujar ku, cuek.
Didalam aula Hani duduk disebelah ku bersama Rifi, mereka berbisik. Aku dengar dengan jelas kata demi kata.
Hani berbisik "Fi, kita comblangin aja yok!" bisik Hani. Aku menyubit mereka berdua, dan akhirnya mereka diam. Tidak beberapa lama, Hani beraksi lagi.
"Ra, coba liat itu si Fian" ujar Hani.
"Buat, apa aku bosen liat buka dia tu?" ujar ku cuek bebek bukan ayam. Mereka tetap menjailiku hingga berhari-hari lamanya. Fian masih belum tau niat jail Winda, Hani dan Rifi.
****
Waktu mungkin berjalan sangat cepat. Awal aku melihat wajah mereka di SMP ini pertama kali, dan kini telah terlewati 2 semester. Fian tinggalkan sajalah, ia seorang cowok yang kadang cuek kandan perhatian, cowok yang paling suka bikin orang ketawa sampe jatuh dari bangku, cowok yang jail, yang paling seru diajak ngobrol, yang paling bisa bikin happy, pintar, tapi kadang menjadi cowok yang paling ANEH.
Dia sama seperti mereka cowok kebanyakan yang ada di sekolah ini, tetapi dia lebih banyak kelebihannya. Dia selalu diandalkan disemua pertandingan ClassMeet. Ia salah satu cowok yang punya Lesung Pipit, diantara sekitar 5 entah 4 orang cowok yang dikelas 7a yang punya lesung pipit.
Hmm, memang benar waktu berjalan terlalu cepat, saat aku menulis hanya beberapa kata itu saja memerlukan waktu yang amat lama jika dihitung. Apakah kini waktu lebih cepat 5 detik? ataukah aku yang tidak sadar.
Kelas 7 kini tinggal kenangan, aku bersama Winda, Rifi dan Mei. akan melangkah lebih maju kedepan, walau nanti kami tetap tidak sekelas. Aku bersama Mei, Rifi bersama Winda dikelas yang berbeda. Ini hanyalah sekilas diary kecilku semasa kelas 7. Tidak semuanya hadir disini, kisah ini tak akan muat untuk ditulis hanya diselembar kertas. Kini kisah itu hanya tersimpan dalam memoriku, Persahabatan antara Winda, Rifi, Mei dan Aku harus berjalan terus jangan seperti disaat bersama Yuli. Kita tidak boleh karam di tengah lautan, sobat.
Sayangilah sahabat mu, :)
- RARA -
Rabu, 20 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 kata temen Meme...:
Posting Komentar